Reproduksi
ikan diawali dengan bercampurnya spermatozoid dari ikan jantan dengan telur
(ovum) dari ikan betina sehingga menghasilkan telur yang dibuahi. Selanjutnya
telur ini akan mengalami pembelahan sel berulang-ulang,berkembang dan akhirnya
membentuk individu baru.Pada sebagian besar ikan, betina dan jantan merupakan
individu terpisah. Akan tetapi pada beberapa fimili, seperti Sparidae dan
Serranidae, jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu invidu sehingga mereka
dapat melakukan pembuahan sendiri. Fenomena ini dikenal sebagai hermaphroditik
(Dalam mitologi Yunani Hermaphrodite adalah anak Mercurius (Hermes) dengan
Venus (Aphrodite) yang mempunyai perpaduan pria dan wanita dalam dirinya). Pada
hermaphroditik, telur dan sperma sama-sama dihasilkan (baik pada waktu
bersamaan, maupun berbeda), selanjutnya mereka “kawin” dengan jenis hermaprodit
lainnya. Pembuahan sendiri secara eksternal bisa terjadi pada ikan hermaphrodit
yang akan mengeluarkan telur dan sperma secara simultan. Pada jenis
hermaphrodit yang lain pembuahan internal sendiri juga dapat berlangsung.
Terjadinya
individu baru ikan melalui proses tanpa pembuahan, atau dikenal sebagai
parthenogenesis, juga dilaporkan berlangsung pada spesies Poecilia formosa.
Proses reproduksi pada sebagian besar ikan hias, pada umumnya berlangsung
melalui pembuahan telur yang terjadi di luar tubuh ikan. Dalam hal ini, ikan
jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan
mengeluarkan telur. Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya,
lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air. Cara reproduksi demikian
dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh
induk ikan.
Selain
oviparus, dikenal pula cara reproduksi lain, yaitu ovoviviparus dan viviparus.
Ovoviviparus merupakan suatu cara reproduksi dimana embrio ikan berkembang di
dalam tumbuh induk betina akan tetapi tidak mendapatkan suplai makanan dari
induk tersebut. Dalam hal ini tidak ada transfer makanan dari induk ke embrio.
Dengan kata lain induk hanya memberi perlindungan saja, tapi tidak memberi
makan. Cara reproduksi demikian dijumpai misalnya pada beberapa jenis Charasin
seperti Corynopoma riisei . Pada saat kawin si jantan akan mendekatkan diri
pada si betina selama beberapa saat kemudian akan melepaskan paket-paket sperma
kedalam saluran telur (oviduct) si betina. Si betina selanjutnya akan dapat
menghasilkan telur-telur yang dibuahi selama beberapa bulan, tanpa perlu kawin
lagi.
Viviparus
adalah suatu cara reproduksi yang kurang lebih mirip dengan proses reproduksi
yang terjadi pada mamalia. Dalam proses ini struktur menyerupai plasenta
(ari-ari) akan terbentuk dan telur yang dibuahi selanjutnya akan mendapatkan
makanan dari induk ikan melalui plasenta tersebut. Pada famili Enbitocidae,
misalnya, embrio ikan akan mendapatkan makanan dari induknya hingga tumbuh dan
mencapai ukuran 1.75 inchi. Baru kemudian dilahirkan. Ikan jantan yang
dilahirkan biasanya akan sudah dalam keadaan matang seksual. Pada Heterandria
formosa dapat dijumpai sejumlah embrio dengan usia berbeda dalam rongga
ovarianya. Prosesnya didahului dengan lepasnya telur matang dari ovari kedalam
rongga ovaria secara bertahap, kemudian dibuahi oleh paket sperma yang sudah ada
disana. Bayi-bayi ikan kemudian akan dilahirkan 2 – 3 ekor setiap hari, selama
periode 1- 2 minggu.
Dalam
kasus ovoviviparus dan viviparus, ikan betina dapat menyimpan paket sperma
hingga selama 8 – 10 bulan. Selain itu pada beberapa kasus, seekor ikan betina
bisa juga menyimpan sperma dari beberapa jantan sekaligus. Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari cara reproduksinya ikan dapat
dibagi menjadi golongan bertelur (egg layer) atau oviparus dan golongan
“melahirkan” (live bearer). Golongan “melahirkan” ini terdiri dari ovoviviparus
dan viviparus. Sedangkan dari proses reproduksinya dapat digolongkan menjadi
heteroseksual, hermaphroditik, dan parthenogenetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar