SEBARAN BINOMIUM
Tujuan Umum
:
Mampu memahami sebaran peubah acak binomium
Tjuan Khusus
:
1.
Mampu menjelaskan pengertian peubah acak diskret,
2.
Mampu menghitung koeffisien binomium,
3.
Mampu menghitung fungsi peluang binomium.
4.1.
Peubah Acak Diskret
Pengukur daya hasil, yaitu produksi, ton per ha dan suvival rate (% ekor per jumlah benih yang ditebar) per ha
disebut peubah acak. Peubah acak
dapat dipandang sebagai suatu kejadian. Banyaknya
ikan yang dapat dipanen per ha bisa merupakan bilangan cacah atau
persentase. Bilangan cacah 1,2,3,4
......... dst. Merupakan nilai-nilai
yang diskret. Peubah acak yabg demikian disebut peubah acak diskret. Sedangkan
produksi (ton) per ha dapat mengambil nilai yang kontinu, misalnya
2,0 ton –2,5 ton. Peubah acak ini disebut peubah
acak kontinu.
Misalkan
kita melempar sekeping mata uang, dua
sisi, muka (M) dan belakang (B) sebanyak
tiga kali. Lambangkan kejadian (peubah acak) ini dengan Y. Dari ketiga lemparan mata uang, ada empat kemungkinan peubah acak Y mengambil nilai :
- M muncul 3, 2, 1 dan 0 kali, kita gunakan untuk menghitung peluang untuk tiga kali lemparan, P(Y=0), untuk M tidak muncul sama sekali; P(Y=1), untuk M muncul satu kali, P(Y=2); untuk M muncul dua kali dan P(Y=3) untuk M muncul tiga kali. Dalam tiga kali lemparan mata uang, sisi apapun yang muncul pada lemparan pertama, tidak mempengaruhi sisi yang muncul pada lemparan kedua, dan selanjutnya.
- Oleh karena itu, jika peluang munculnya M dalam sekali lemparan adalah p, sehingga P(M) = p, maka P(B) = 1-p.
- Dengan melambangkan M1 = kejadian timbulnya sisi M pada lemparan pertama; M2 = kejadian timbulnya sisi M pada lemparan kedua; dan M3 = kejadian timbulnya sisi M pada lemparan ketiga, maka peluang P(Y= 0), P(Y= 1), P(Y = 2), dan P(Y = 3) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Nilai peluang P untuk tiga kali lemparan mata
uang
Kejadian
Munculnya
M
|
Besarnya
Peluang Munculnya M
[ P(M) =
p; P(B) = 1-p ]
|
Nilai
Peluang
Munculnya
M
|
M=0,
P(Y=0) =
M=1,
P(Y=1) =
M=2,
P(Y=2) =
M=3,
P(Y=3) =
|
P(B1 Ç B2
Ç B3) = P(B1) . P(B2) . P(B3) .................
P(M1ÇB2ÇB3)
È
P(B1ÇM2ÇB3)
È
P(B1ÇB2
ÇM3)
= P(M1ÇB2ÇB3)
+ P(B1ÇM2ÇB3)
+ P(B1ÇB2
ÇM3) =
P(M1)*P(B2)*P(B3)+P(B1)*P(M2)*P(B3)+P(B1)*P(B2*(M3)
= p(1-p)(1-p)+(1-p) p (1-p)+(1-p)(1-p)p =
..................
P(M1ÇM2ÇB3)
È
P(M1ÇB2ÇM3)
È
P(B1ÇM2
ÇM3)
= P(M1ÇM2ÇB3)
+ P(M1ÇB2ÇM3)
+ P(B1ÇM2 ÇM3) =
P(M1)*P(M2)*P(B3)+P(M1)*P(B2)*P(M3)+P(B1)*P(M2)*P(M3)
= p(p)(1-p)+ p(1-p) (p)+(1-p)(p) p =
..........................
P(M1 Ç M2
Ç M3) = P(M1) . P(M2)
. P(M3)
.................
|
(1-p)3
3p (1-p)2
3p2
(1-p)
p3
|
Jumlah
|
|
Jumlah = 1
|
Kejadian
Majemuk :
A Ç B = Perpotongan
A dan B, keajian A dan B terjadi bersama-sama.
A È B = Paduan, kejadian
A terjadi, tapi B tidak.
4.2
Koeffisien Binomium
Nilai
peluang munculnya M di Tabel 4.2, kolom (3) dapat ditulis sebagai berikut
P(Y=0) =
(1-p)3 = 1. p0 (1-p) 3-0
P(Y=1) = 3p
(1-p)2 = 3. p1 (1-p) 3-1
P(Y=2) = 3p2
(1-p) =
3. p2 (1-p) 3-2
P(Y=3) = p3 =
1. p3 (1-p) 3-3 (4.1)
Kalau
kita perhatikan koeffisien nilai P(Y=0), P(Y=1), P(Y=2) dan P(Y=3) yaitu : 1, 3, 3, 1 adalah seperti yang tergambar pada koeffisien
binomium di Tabel 3.2. Koeffisien binomium
pada persamaan (4.2) masing-masing dilambangkan dengan
C(3,0(, C(3,1), C(3,2) dan C(3,3), dimana :
n!
C(n,i) = , untuk i
= 1,2,3, .................n (4.2)
i! (n-1)!
dimana :
n! = 1. 2.
3...................(n-1). n dan
0! = 1
C(3,2) artinya munculnya dua sisi M
untuk tiga kali lemparan.
Latihan I : Menghitung Koefisien Binomium
3!
Banyaknya kombinasi
yang memberikan Y = 2 adalah C(3,2) = = 3 buah.
2!
(3-2)!
3x2x1
= ---------
= 3 buah
2x1 (1)
Tabel 4.2. Koeffisien Binomium
Jumlah
Lemparan
(n)
|
Koeffisien
Binomium
|
1
2
3
4
5
6
7
8
dsl.
|
1
1 2 1
1 3
3 1
1 4
6 4 1
1 5
10 10 5 1
1 6
15 20 15
6 1
1
7 21 35
35 21 7
1
1
8 28 56
70 56 28
8 1
dsl.
|
|
|
Sumber : Snedecor (1962) : Statistical Methods, p. 475.
4.3. Fungsi Peluang Binomium
Atas dasar uraian tersebut diatas,
maka rumus umum bagi fungsi peluang binomium peubah acak Y mengambil nilai tertentu = y atau ditulis P(Y = y) adalah
P(Y=y) =
C(n,y) py (1-p) n-y, untuk y = 0,
1,2, 3, 4, ........................ n
(4.3)
0, untuk nilai y lainnya
Dengan dasar perhitungan dan Gambar
di box ditunjukkan, jika peluang kedua
muka uang sama besar, yaitu p = 0,5, maka dapat diharapkan sisi M muncul sama sering dengan sisi B. Namun jika mata uang berat sebelah,
maka salah satu M atau B akan muncul lebih sering. Atas
dasar uraian tersebut diatas, suatu peubah acak binomium y adalah peubah acak yang timbul dari suatu
prosedur berikut :
a.
Sejumlah n kejadian, tiap kejadian dapat menghasilkan “sukses” atau “tidak sukses”.
b.
Kejadian –kejadian itu
saling independen (bebas).
c.
Peluang sukses dalam tiap kejadian tetap sama, yaitu = p
dan peluang tidak sukes adalah q = 1-p.
d.
Peubah acak Y = banyaknya sukses dalam n kejadian.
Latihan
2 : Sebaran Binomium
Andaikan
nilai-nilai P(Y=y) ditentukan oleh nilai n dan p, empat kali (n = 4) lemparan :
- n = 4 dan p = 0,5
- n = 4 dan p = 0,9
- n = 4 dan p = 0,1
Pertanyaan :
- Hitung nilai-nilai P(Y=y) masing-masing ?
- Gambarkan hasil perhitungan nilai-nilai yang diperoleh ?
Tabel 4.3.
Hasil perhitungan nilai P(Y=y) untuk y = 0 – 4
(a) n = 4 dan p =
0,5 8 -
7 -
P(Y=0) =
C(4,0)(0,5)2 = 0,0625 6 -
P(Y=1) =
C(4,1)(0,5)2 = 0,2500 5 -
P(Y=2) =
C(4,2)(0,5)2 = 0,3750 4 -
P(Y=3) =
C(4,3)(0,5)2 = 0,2500 3 -
P(Y=4) =
C(4,4)(0,5)2 = 0,0625 2 -
1 -
Jumlah =
1,0000 -
1 2 3
4
(b)
n = 4 dan p = 0,9 9 -
8 -
P(Y=0) =
C(4,0)(0,9)0 (0,1)4 =
1(0,0001) = 0,0001 7 -
P(Y=1) =
C(4,1)(0,9)1 (0,1)3 =
4(0,0009) = 0,0036 6 -
P(Y=2) =
C(4,2)(0,9)2 (0,1)2 =
6(0,0081) = 0,0486 5 -
P(Y=3) =
C(4,3)(0,9)3 (0,1)1 =
4(0,0729) = 0,2916 4 -
P(Y=4) =
C(4,4)(0,9)4 (0,1)0 =
1(0,6561) = 0,6561 3 -
2-
Jumlah = 1,0000 1-
1 2
3 4
(c) n = 4 dan p = 0,1 9 -
8-
P(Y=0) =
C(4,0)(0,1)0 (0,9)4 =
1(0,6561) = 0,6561 7 -
P(Y=1) =
C(4,1)(0,1)1 (0,9)3 =
4(0,0729) = 0,2916 6 -
P(Y=2) =
C(4,2)(0,1)2 (0,9)2 =
6(0,0081) = 0,0486 5 -
P(Y=3) =
C(4,3)(0,1)3 (0,9)1 =
4(0,0009) = 0,0036 4 -
P(Y=4) =
C(4,4)(0,1)4 (0,9)0 = 1(0,0001) =
0,0001 3 -
2-
Jumlah = 1,0000 1 -
-
1 2 3
4
|
Sumber : Nasution dan Barizi
(1980) : Metode Statistik , p. 53
Perhatikan dalan box Tabel 4.3. Dengan dasar perhitungan dan Gambar di box
ditunjukkan, jika peluang kedua muka
uang sama besar, yaitu p = 0,5, maka dapat diharapkan sisi M muncul sama seringnya dengan sisi B. Namun jika mata uang berat sebelah,
maka salah satu M atau B akan muncul lebih sering.
Latihan 3 : Menghitung Besarnya Peluang Binomium
Misalkan “test multiple choiice” terdiri dari 25
pertanyaan. Untuk setiap pertanyaan tersedia lima alternatif jawaban. Seorang mnahasiswa memilih satu jawaban secara
acak dan mempunyai peluang mendapatkan jawaban yang benar = 1/5. Pertanyaannya,
berapa peluang mahasiswa itu menjawab benar n:
- Paling banyak lima jawaban.
- Lebih dari 10 jawaban.
Jawaban :
- Misalkan y = banyaknya jawaban benar yang diperoleh berdistribusi binomium dengan n = 25 dan p = 1/5 = 0,2.
Dari Tabel binomium P ( y £ 5 ] = B(5; 25;
0,2) = 0,617.
- Karena kejadian ( y > 10) adalah komplemen dari kejadian ( y < 10) , maka P[ y > 10] = 1- P[ y > 10] = 1 – B(10 ; 25 ; 0,2) = 1 – 0,994 = 0,006.